Messi adalah pemain hebat dan mungkin terbesar sepanjang masa.
Tidak mengherankan jika banyak kebebasan yang diberikan pada La Pulga
untuk beraksi di lapangan hijau. Bahkan 'daerah jajahan' pemain
Argentina ini lebih banyak ketimbang rekan lainnya di Barcelona.
Dia diplot sebagai pemain yang dengan leluasa berkeliling di daerah kekuasaan lawan, memberi umpan namun tetap dia menginginkan bola itu kembali padanya untuk dituntaskan sebagai gol. Sudah bukan menjadi rahasia jika Messi memang targetman di Blaugrana, bahkan untuk pemain besar seperti Zlatan Ibrahimovic pun pernah merasakan itu. Karirnya menjadi tak berkembang karena terus menjadi 'pelayan Messi'.
Dia diplot sebagai pemain yang dengan leluasa berkeliling di daerah kekuasaan lawan, memberi umpan namun tetap dia menginginkan bola itu kembali padanya untuk dituntaskan sebagai gol. Sudah bukan menjadi rahasia jika Messi memang targetman di Blaugrana, bahkan untuk pemain besar seperti Zlatan Ibrahimovic pun pernah merasakan itu. Karirnya menjadi tak berkembang karena terus menjadi 'pelayan Messi'.
5 pemain berikut adalah pemain yang pernah merasakan menjadi pelayan messi.
1. Alexis Sanchez
Tidak sampai menyelesaikan kontrak bersama Barcelona, Sanchez memutuskan
untuk hengkang di musim ini. Hal itu dianggap sebagai bentuk kegagalan
Sanchez berkarir di Camp Nou. Padahal, sebelum menjadi bagian dari
Blaugrana pemain Chile ini sukses bersama Udinese meski belum pernah
mempersembahkan gear Scudetto. Setidaknya, di Italia karirnya sangat
menakjubkan.
Sementara bersama Barca, Sanchez diplot sebagai
'assisten Messi'. Kesempatan shooting untuknya sangat dibatasi dan
ditugaskan untuk menyalurkan bola ke La Pulga. Kemampuan Sanchez
benar-benar terlihat kala Messi sedang cedera musim lalu, tak ada
pilihan lain pelatih memasang Sanchez sebagai suksesor. alhasil, di
akhir musim di menempati jajaran top skorer La Liga, di bawah Cristiano
Ronaldo, Messi, dan Diego Costa.
Ada rumor yang mengatakan bahwa Sanchez dan Messi sempat bertengkar karena dia lebih banyak melakukan shooting kala di depan gawang lawan dan memilih untuk tidak mengumpan pada Messi. Hal itu pula yang disinyalir sebagai hengkangnya Sanchez ke Arsenal musim ini. Namun kebenaran gosip tersebut tidak bisa dibuktikan secara jelas. Apapun itu, Sanchez adalah termasuk korban dari kebesaran nama Messi di Barcelona.
Ada rumor yang mengatakan bahwa Sanchez dan Messi sempat bertengkar karena dia lebih banyak melakukan shooting kala di depan gawang lawan dan memilih untuk tidak mengumpan pada Messi. Hal itu pula yang disinyalir sebagai hengkangnya Sanchez ke Arsenal musim ini. Namun kebenaran gosip tersebut tidak bisa dibuktikan secara jelas. Apapun itu, Sanchez adalah termasuk korban dari kebesaran nama Messi di Barcelona.
2. Samuel Eto'o
telah mencapai banyak hal dalam karirnya, meski begitu tak sedikit
pula dia menerima antipati dalam hidupnya. Pemain asal Kamerun ini
memiliki sejarah permusuhan dengan manajer dan pemain - Frank Rijkaard
dan Ronaldinho. Bahkan pada akhirnya dia berselisih paham dengan Pep
Guardiola.
Sebenarnya, Eto'o sendiri pernah memiliki hubungan kerja bersama Pep, namun dia merasa tidak pernah dihargai dan menebar isu kepada media. Dia kala itu mengeluh karena pelatih lebih memercayakan seorang pemain yang masih muda ketimbang dirinya. Pemain muda tersebut adalah Messi.
Bahkan meskipun telah bersama-sama memenangi treble winner, Eto'o tetap kecewa dengan aksi Guardiola yang menyuruhnya menjadi 'pelayan Messi' sepanjang musim. Kekecewaan Eto'o memuncak di akhir musim 2008-09 kala manajemen klub tidak ingin memperpanjang kontrak Eto'o dan akhirnya dia dipaksa keluar oleh Pep karena sudah terlalu banyak menebar isu miring tentang Barcelona kepada media tanpa berpikir panjang.
Sebenarnya, Eto'o sendiri pernah memiliki hubungan kerja bersama Pep, namun dia merasa tidak pernah dihargai dan menebar isu kepada media. Dia kala itu mengeluh karena pelatih lebih memercayakan seorang pemain yang masih muda ketimbang dirinya. Pemain muda tersebut adalah Messi.
Bahkan meskipun telah bersama-sama memenangi treble winner, Eto'o tetap kecewa dengan aksi Guardiola yang menyuruhnya menjadi 'pelayan Messi' sepanjang musim. Kekecewaan Eto'o memuncak di akhir musim 2008-09 kala manajemen klub tidak ingin memperpanjang kontrak Eto'o dan akhirnya dia dipaksa keluar oleh Pep karena sudah terlalu banyak menebar isu miring tentang Barcelona kepada media tanpa berpikir panjang.
3. Zlatan Ibrahimovic
adalah seorang pemain yang spesialis gelar.
Dia disebut sebagai mesin gelar bagi klub yang dibelanya, sentuhannya
seakan berbuah emas. Namun tidak bagi dirinya kala bermain untuk
Barcelona. Dia bahkan menghabiskan musim paling buruk dalam sejarah
karirnya.
Dia dibeli dengan harga 45 juta Pounds + Samuel Eto'o kepada Inter Milan. Awalnya dia diplot sebagai striker murni di tengah, menjadi targetman. Namun semua itu berubah saat Messi sudah berbicara di lapangan. Si Kutu mengatakan bahwa dia tak ingin bermain di sayap dan ingin di tengah (posisi Zlatan kala itu).
Pelatih memberikan instruksi pada tim untuk mengubah pola dari 4-3-3 ke 4-5-1. "Itu seakan menjadi mimpi buruk yang sangat keji. Memaksakan Messi bermain di tengah namun membiarkan saya bermain di depan. Lebih parahnya lagi, targetman bukan kepada saya namun langsung ke dia (Messi). Saya dikorbankan dan tidak diberi kebebasan," ujar Zlatan saat diwawancarai.
Hal itu memicu Zlatan bentrok dengan sang pelatih dan membuatnya hengkang dari Barca menuju AC Milan.
Dia dibeli dengan harga 45 juta Pounds + Samuel Eto'o kepada Inter Milan. Awalnya dia diplot sebagai striker murni di tengah, menjadi targetman. Namun semua itu berubah saat Messi sudah berbicara di lapangan. Si Kutu mengatakan bahwa dia tak ingin bermain di sayap dan ingin di tengah (posisi Zlatan kala itu).
Pelatih memberikan instruksi pada tim untuk mengubah pola dari 4-3-3 ke 4-5-1. "Itu seakan menjadi mimpi buruk yang sangat keji. Memaksakan Messi bermain di tengah namun membiarkan saya bermain di depan. Lebih parahnya lagi, targetman bukan kepada saya namun langsung ke dia (Messi). Saya dikorbankan dan tidak diberi kebebasan," ujar Zlatan saat diwawancarai.
Hal itu memicu Zlatan bentrok dengan sang pelatih dan membuatnya hengkang dari Barca menuju AC Milan.
Mungkin ini yang paling terlihat. Pedro seakan menjadi pemain yang kerap dimanfaatkan oleh pelatih sebagai pelapis Messi. Dia merupakan satu dari sekian pemain hebat di sekeliling Messi yang menjadi super-sub.
Dalam perjalanan karirnya bersama Blaugrana, Pedro belum pernah sekalipun menjalani 30 pertandingan dalam satu musim di La Liga. Terlebih lagi dia adalah seorang penyerang berkaki kanan. Tentu tidak mudah untuk bersaing, sementara Messi sangat kokoh di lini depan baik itu di sisi kanan, kiri, terutama tengah. Sementara solusi untuk menjadikannya striker nyaris tidak akan pernah terjadi. Pedro pun menjadi pemain yang juga menjadi 'pembantu Messi' di lini depan untuk memberikan bola demi dituntaskan menjadi gol.
5. David Villa
memiliki masalah yang sama dengan para pendahulunya di Barca. Dibayangi oleh keterampilan Messi, dia diturunkan untuk bermain di posisi sayap. Sementara posisi utamanya adalah striker.
Berbeda dengan Zlatan Ibrahimovic dan Samuel Eto'o, Villa tak pernah mengeluh. Justru dia kerap memuji penampilan baik rekan setimnya. Hingga akhirnya ketajaman Villa berkurang jauh jika dibandingkan dengan kala dia masih berseragam Valencia. Villa pun dipersilakan angkat kaki dari Barca dan Tim Catalan langsung mendapatkan tanda tangan pemuda Brasil spektakuler - Neymar.
Villa yang kala itu hijrah dari barcelona menuju Atletico Madrid langsung membuktikan diri sebagai pemain berkelas. Dia kembali rajin mencetak gol bagi Los Rojiblancos.
0 Response to "5 Pemain ini menderita di Barcelona karena Jadi 'pembantu' Messi"
Post a Comment