Kerja sama apik skuat Los Blancos menghasilkan efek positif di menit 20. Berawal dari umpan-umpan pendek, bola kemudian jatuh ke kaki Cristiano Ronaldo. Si kulit bundar kemudian diarahkan ke pojok kanan gawang. Kiper Juventus, Gianluigi Buffon coba melompat untuk menggagalkan peluang Madrid. Namun sayang, usahanya tidak membuahkan hasil sebab bola terlalu jauh dari jangkauannya.
Di babak kedua, Madrid terlihat lebih dominan. Kali ini pertahanan Juve sangat terfokus meladeni pergerakan lincah Isco dan juga Marcelo. Sementara tiga striker I Bianconeri, Mandzukic, Paulo Dybala dan Gonzalo Higuain jadi miskin peluang di paruh kedua pertandingan.
Memasuki menit 61, Madrid berhasil mengubah kedudukan. Dari luar kotak penalti, Casemiro melepaskan sepakan keras yang berujung menjadi gol. Namun sebelum masuk ke gawang, bola terlihat menyerempet tubuh Sami Khedira.
Juventus yang awalnya tampil agresif, justru agak kikuk di pertengahan babak kedua. Situasi inilah yang dapat dimanfaatkan oleh tim asuhan Zinedine Zidane untuk merebut keunggulan.
Tiga menit setelah gol Casemiro, Buffon kembali dipaksa untuk memungut bola dari gawangnya. Madrid berhasil menambah skor lewat sontekan kaki kanan Ronaldo. Dalam gol ini, Luka Modric ikut berperan sebagai pemberi umpan.
Tugas Juventus mengejar ketertinggalan makin berat saat Juan Cuadrado diusir keluar lapangan. Pada menit 84, ia menerima kartu kuning kedua karena dianggap mendorong Sergio Ramos. Aksi protes tentunya dilancarkan skuat Juventus. Namun sang pengadil tetap bertahan pada keputusannya.
Juventus tak bisa berbuat banyak setelah tampil dengan 10 orang. Situasi ini dimanfaatkan Madrid untuk menambah kedudukan dan hasilnya terlihat di menit 90.
Berawal dari aksi Marcelo di sisi kanan pertahanan Juventus, bola kemudian diberikan ke Marco Asensio. Ia yang tidak terkawal lalu mengarahkan bola ke pojok kiri gawang. Skor 4-1 bertahan hingga bubaran.
Karena kekalahannya ini, Juventus gagal merengkuh treble winners. Di sisi lain, Madrid dapat mengukir sejarah baru sebagai satu-satunya tim yang bisa menjuarai Liga Champions dua kali berturut-turut.
Susunan pemain :
Juventus (3-4-3): Buffon; Barzagli (Cuadrado 66'), Bonucci, Chiellini; Alex Sandro, Dani Alves, Khedira, Pjanic (Marchisio 71'); Dybala (Lemina 78'), Mandzukic, Higuain.
Real Madrid (4-3-1-2): Navas; Carvajal, Varane, Sergio Ramos, Marcelo; Casemiro, Modric, Kroos (Morata 89'); Isco (Asensio 82'); Benzema (Bale 77'), Ronaldo.
Real Madrid mencetak sejarah. Klub raksasa asal Spanyol itu menjadi tim pertama yang bisa meraih gelar juara secara beruntun pada era Liga Champions.
Inilah gelar ke-12 Real Madrid sepanjang sejarah Piala Champions dan Liga Champions. Khusus Liga Champions, pasukan Zinedine Zidane menjadi klub pertama yang bisa mempertahankan gelar juara.
Sebelumnya, sudah ada beberapa klub yang mencoba mempertahankan gelar juara namun gagal. Mereka adalah AC Milan (1995), Ajax Amsterdam (1996), Juventus (1997), Manchester United (2009).
Klub terakhir yang bisa juara dua kali beruntun adalah AC Milan pada 1989 dan 1990. Catatan apik pasukan Arrigo Sacchi saat masih berkompetisi di Piala Champions itu bisa disamakan oleh skuad Zidane musim ini.
Daftar juara Liga Champions:
1992-1993 Olympique Marseille
1993-1994 AC Milan
1994-1995 Ajax Amsterdam
1995-1996 Juventus
1996-1997 Borussia Dortmund
1997-1998 Real Madrid
1998-1999 Manchester United
1999-2000 Real Madrid
2000-2001 Bayern Muenchen
2001-2002 Real Madrid
2002-2003 AC Milan
2003-2004 FC Porto
2004-2005 Liverpool
2005-2006 Barcelona
2006-2007 AC Milan
2007-2008 Manchester United
2008-2009 Barcelona
2009-2010 Inter Milan
2010-2011 Barcelona
2011-2012 Chelsea
2012-2013 Bayern Muenchen
2013-2014 Real Madrid
2014-2015 Barcelona
2015-2016 Real Madrid
2016-2017 Real Madrid
0 Response to "Real Madrid Juara Liga Champions 2017 Sejarah Baru Juara Liga Champions Dua Kali Berturut"
Post a Comment